...when you found out that the root of all your problems is MONEY.
Darn. Why is it always about the money?!
Cheers!
Monday, 25 June 2012
Wednesday, 20 June 2012
Walk-by Closet
In the mood for some home improvement, my housemate and I occasionally (read: all the time) browse in Martha Stewart web. Gosh, that lady is like the queen of home improvement. Me and and my housemate always drooling over that web! I mean, you name it, home and garden, cooking, DIY project, Ms Stewart can do anything! She's like the perfect Stepford Wives image. Though she has some flaws too. I mean, after all, she's only a human.
Anyway, from Ms. Stewart web, I got an idea for my closet: A walk-by closet!
Nice, no? It's a good solution for small space problems, and small budget too :p
So, next weekend, I'm thinking to build my own walk-by closet, of course with some adjustment here and there. For start, instead of using old ladder, I think I'm gonna use a wall shelf with a bar beneath it for hangers. Can't wait for my room make-over! I'll post the results here afterwards.
Cheers!
Anyway, from Ms. Stewart web, I got an idea for my closet: A walk-by closet!
Walk-by Closet Source: Martha Stewart |
Nice, no? It's a good solution for small space problems, and small budget too :p
So, next weekend, I'm thinking to build my own walk-by closet, of course with some adjustment here and there. For start, instead of using old ladder, I think I'm gonna use a wall shelf with a bar beneath it for hangers. Can't wait for my room make-over! I'll post the results here afterwards.
Cheers!
Wednesday, 13 June 2012
Kitchen Perfect
Sejak dapet tempat baru yang kudu didandanin, gw jadi semangat banget browsing gambar-gambar interior design. Kata kunci utama buat pencarian google adalah: “bla bla bla for small space.” Yes, I only have small spaces in my new house. But it doesn’t matter really, I mean, bigger place means more things to buy, no? And at this moment I think I can only afford for the small space, so there, I'm happy.
Karena lagi hobi masak, jadinya gw lebih sering browsing ide-ide buat dapur dan ruang makan. Yang pasti, dari dulu, gw suka banget sama dapur dan meja makannya Monica di serial Friends. Meja bundar dan kursi yang ga matching.
Dapur dan ruang makan Monica source: The Sweetest Digs |
Manis ya! Well, it looks messy, but heart-full. Here's another kitchen ideas that I love.
Kalo yang ini dapurnya Rachael Ray source: IKDO |
Ini dapurnya Julia Child yang ada di film Julie and Julia Source: Hooked On Houses |
![]() |
Dapur dengan panel kayu warna putih. I'm in love! source: Shelterness |
Shabby Chic Kitchen source: RubyJu |
Berhubung dapur gw itu termasuk dalam kategori small spaces, jadi mungkin harus sedikit berkreasi sama kitchen storage. Ditambah dana yang terbatas, maka otak ini berpikir keras buat bikin dapurnya bisa nyaman. Dan berhubung gw termasuk tipe yang suka semuanya tertata pada tempatnya, maka mulailah saya melakukan pencarian suci akan rak dapur! nyahahaha. Dari google dapet beberapa ide.
Intinya adalah: RAK GANTUNG! Manfaat ruang sebisa mungkin. But then again, to make a good wall shelves it needs cost. Money money money! Gaaaaaaaah! Frustrasiiiii!! I want my dream kitchen, pleaaaaase! Sekali lagi, ada Amin, sodara-sodaraaaaaaaaaa?!!!
Cheers!
Cheers!
Tuesday, 12 June 2012
Between The Housing Project and Macha White Roll
Last weekend I was busy on my new housing project. So, I'm movin out from my current place and movin in with my buddy, Anna, to a two-bedroom rented house in Menteng Dalam by the end of this month. Berhubung rumah itu kosong melompong, jadilah gw dan Anna "harus" mengisi rumahnya. Sejauh ini di rumah udah ada sofa-bed, AC, kompor, perlatan makan dan memasak. Anna juga udah mulai ngisi kamarnya, while me, I must wait on my rent due in my current place. Jadinya, gw baru bisa pindahan at the end of the month.
We both are very excited about this housing project! Seru aja buat ngisi rumah. Belanja perlengkapan rumah, browsing thru Ikea's catalog (kenapa Ikea ga ada di Jakarta deh!), designing the rooms, picking wall color and the lots!
Cuma, masalahnya dengan ngisi rumah, pengeluaran juga bakal banyak. Apalagi kalo yang mo nempatin banyak maunya kayak kami ini :p Udah kebayang deh gimana kehidupan gw ke depan sama Anna. Dijamin banyak belanja! Hahahaha.
Jadi, hari Sabtu kmarin, gw dan Anna nengokin si kontrakan lagi. Beberes sedikit dan Anna ngecet kamarnya. Gw sih sebenernya belum mulai apa-apa. Lah wong semua barang masih di kosan. Siangnya kami (as in Me and Panci, and Anna) mampir ke Grand Indonesia, anak temennya Anna ulang tahun di HokBen di sana, dan gw, ngintil demi free lunch! hahaha.
Abis dari sana, Anna ngerekomendasiin, atau lebih tepatnya nyetanin, buat makan dessert di Lobby Nirwana Lounge, Kempisnski. Dibuka dengan kalimat andalannya, "Lo mesti cobain..." kami pun segera terbujuk. Satu dessert harganya 30 ribu. Yap, lebih makan dari makan siang gratis gw tadi :p Cuma berhubung gw udah terkena mantra "Lo mesti cobain..." akhirnya, bak kerbau dicocok hidungnya gw ikut ke Kempinski dan mesen Macha White Roll. Satu dessert ini gw makan berdua Panca demi patungan. Kan, ceritanya lagi ngirit :p
Macha White Roll ini dari tampilan aja udah cantik banget. Bentuknya gulungan gitu, luarnya semacam butiran pasir (tapi agak keras) dan dalemnya krim putih rasa white choc. Begitu garpu ditusukkin ke bagian hijaunya, terdengar bunyi "krak", lapisan hijau itu segera retak dan patah, garpu pun lancar menghujam bagian krim putihnya. Begitu masuk mulut, langsung hadir kebahagian instan karena hidangan manis dan lezat itu. Hahahahaha. *Lebay luar biasa.* Tapi beneran deh, rasanya sangat menyenangkan. Manis cokelat putih berpadu rasa teh hijau dengan tekstur krim yang lembut dan lapisan teh hijau yang renyah. *Udah cukup meyakinkan belum?*
Sementara itu, Anna pesen Caramel something. Lupa merhatiin judulnya apa saking terkesima sama si gulungan hijau ituh! Kami tentu saling cicip dooong. Rugi amat kalo ga cicip2 :p Dessert yang Anna pesen ini bentuknya kue yang berlapis-lapis gitu. Di bagian atas ada si karamel, bagian tengahnya bolu, trus ada mix fruit di bawahnya. Rasanya.... jangan ditanya, ya enak laaah! Ada manis karamel berpadu dengan asam buah-buahan, bermain-main dengan riang di indera pengecap kami :D Teksturnya pas. Lembut, dingin, dan pas lo gigit buahnya, nyesss... asemnya itu bisa netralisir manisnya karamel. Heaven.
Belum puas sama dua dessert, kami pesen satu lagi. Kami dihadapi dua pilihan: Red Velvet Cupcakes atau Tiramisu. Berdasarkan rekomendasi house front di sana (a.k.a waiter), kami pesen si tiramisu. Nah, yang ini bentuknya bombastis lagi. Jadi, coba bayangkan, sepotong kue tiramisu pada umumnya, berisi lapisan bolu dengan rasa yang bombastis... tunggu dulu, di bagian luarnya ada lapisan cokelat putih yang dibentuk seperti kubah yang bertugas melindungi sepotong tiramisu yang ringkih itu. Cakep deh pokoknyaaa! Rasanya, ya rasa tiramisu, cuma mungkin karena tampilan dan aliran kebahagian kami sebelumnya, kue itu terasa sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat enaaaaaaaaaaaaak. *emang enak, kok! sungguh deh* Kalo yang ini ga keburu difoto udah babak belur duluan :p
Makan dessert yang enak itu emang selalu bisa ngebenerin mood ya. Dari yang tadinya cape, jadi terasa mengawang-awang. *Apa deh* Tapi sepertinya kebahagiaan kami habis sampai di sana. Karena sepulang dari sana kami dapati series of unfortunate events, yang lebih tepatnya, tiga tempat makan yang kami tuju, sudah tutup! Penonton kecewaaaaa.
To sum up, buat yang lagi beredari di Grand Indonesia, dan masi punya budget lebih buat dessert, silakan datangi Kempinski dan coba kue2 di sana. Dijamin akan memberi sedikit kebahagiaan pada hari Anda :D Atau, kalo kata @mpo_anna, "Lo mesti cobain dessert di Kempinski. Itu ennnnaaaaaaaak banget."
Ps. Oya, karena kesibukan di akhir pekan, maka proyek Cooking Weekend ditiadakan wiken kmarin :p
Cheers!
We both are very excited about this housing project! Seru aja buat ngisi rumah. Belanja perlengkapan rumah, browsing thru Ikea's catalog (kenapa Ikea ga ada di Jakarta deh!), designing the rooms, picking wall color and the lots!
Cuma, masalahnya dengan ngisi rumah, pengeluaran juga bakal banyak. Apalagi kalo yang mo nempatin banyak maunya kayak kami ini :p Udah kebayang deh gimana kehidupan gw ke depan sama Anna. Dijamin banyak belanja! Hahahaha.
Jadi, hari Sabtu kmarin, gw dan Anna nengokin si kontrakan lagi. Beberes sedikit dan Anna ngecet kamarnya. Gw sih sebenernya belum mulai apa-apa. Lah wong semua barang masih di kosan. Siangnya kami (as in Me and Panci, and Anna) mampir ke Grand Indonesia, anak temennya Anna ulang tahun di HokBen di sana, dan gw, ngintil demi free lunch! hahaha.
Abis dari sana, Anna ngerekomendasiin, atau lebih tepatnya nyetanin, buat makan dessert di Lobby Nirwana Lounge, Kempisnski. Dibuka dengan kalimat andalannya, "Lo mesti cobain..." kami pun segera terbujuk. Satu dessert harganya 30 ribu. Yap, lebih makan dari makan siang gratis gw tadi :p Cuma berhubung gw udah terkena mantra "Lo mesti cobain..." akhirnya, bak kerbau dicocok hidungnya gw ikut ke Kempinski dan mesen Macha White Roll. Satu dessert ini gw makan berdua Panca demi patungan. Kan, ceritanya lagi ngirit :p
Macha White Roll ini dari tampilan aja udah cantik banget. Bentuknya gulungan gitu, luarnya semacam butiran pasir (tapi agak keras) dan dalemnya krim putih rasa white choc. Begitu garpu ditusukkin ke bagian hijaunya, terdengar bunyi "krak", lapisan hijau itu segera retak dan patah, garpu pun lancar menghujam bagian krim putihnya. Begitu masuk mulut, langsung hadir kebahagian instan karena hidangan manis dan lezat itu. Hahahahaha. *Lebay luar biasa.* Tapi beneran deh, rasanya sangat menyenangkan. Manis cokelat putih berpadu rasa teh hijau dengan tekstur krim yang lembut dan lapisan teh hijau yang renyah. *Udah cukup meyakinkan belum?*
![]() |
Ini dia penampakan si Macha White Roll |
Sementara itu, Anna pesen Caramel something. Lupa merhatiin judulnya apa saking terkesima sama si gulungan hijau ituh! Kami tentu saling cicip dooong. Rugi amat kalo ga cicip2 :p Dessert yang Anna pesen ini bentuknya kue yang berlapis-lapis gitu. Di bagian atas ada si karamel, bagian tengahnya bolu, trus ada mix fruit di bawahnya. Rasanya.... jangan ditanya, ya enak laaah! Ada manis karamel berpadu dengan asam buah-buahan, bermain-main dengan riang di indera pengecap kami :D Teksturnya pas. Lembut, dingin, dan pas lo gigit buahnya, nyesss... asemnya itu bisa netralisir manisnya karamel. Heaven.
![]() |
Le Caramel |
Belum puas sama dua dessert, kami pesen satu lagi. Kami dihadapi dua pilihan: Red Velvet Cupcakes atau Tiramisu. Berdasarkan rekomendasi house front di sana (a.k.a waiter), kami pesen si tiramisu. Nah, yang ini bentuknya bombastis lagi. Jadi, coba bayangkan, sepotong kue tiramisu pada umumnya, berisi lapisan bolu dengan rasa yang bombastis... tunggu dulu, di bagian luarnya ada lapisan cokelat putih yang dibentuk seperti kubah yang bertugas melindungi sepotong tiramisu yang ringkih itu. Cakep deh pokoknyaaa! Rasanya, ya rasa tiramisu, cuma mungkin karena tampilan dan aliran kebahagian kami sebelumnya, kue itu terasa sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat enaaaaaaaaaaaaak. *emang enak, kok! sungguh deh* Kalo yang ini ga keburu difoto udah babak belur duluan :p
Makan dessert yang enak itu emang selalu bisa ngebenerin mood ya. Dari yang tadinya cape, jadi terasa mengawang-awang. *Apa deh* Tapi sepertinya kebahagiaan kami habis sampai di sana. Karena sepulang dari sana kami dapati series of unfortunate events, yang lebih tepatnya, tiga tempat makan yang kami tuju, sudah tutup! Penonton kecewaaaaa.
To sum up, buat yang lagi beredari di Grand Indonesia, dan masi punya budget lebih buat dessert, silakan datangi Kempinski dan coba kue2 di sana. Dijamin akan memberi sedikit kebahagiaan pada hari Anda :D Atau, kalo kata @mpo_anna, "Lo mesti cobain dessert di Kempinski. Itu ennnnaaaaaaaak banget."
Ps. Oya, karena kesibukan di akhir pekan, maka proyek Cooking Weekend ditiadakan wiken kmarin :p
Cheers!
Friday, 8 June 2012
Friday Punch-up!
Entah kenapa setiap Jumat selalu berlangsung sangat lama, terutama di kantor.
Pekerjaan tampaknya tak pernah berakhir. Untuk melengkapi kelamnya hari Jumat ini, hujan hebat mengguyur Jakarta. Hujan hebat, apalagi artinya kalau bukan macet yang menanti saat perjalanan pulang. Meeeeeh -____-"
Hari ini pasti pulang malam. Hari ini pasti ga akan sempet masak untuk makan malam.
Besok dan Minggu saya sudah punya rencana seharian. Tampaknya, akhir pekan ini saya takkan menyentuh perkakas dapur saya. Sigh.
Oya, semalam saya memasak untuk makan malam, loh! Meski lelah dan sedikit flu, saya kumpulkan segenap sisa-sisa energi saya--tapi sepertinya energi saya tidak cukup untuk mengabadikan gambar masakan semalam. Begitu selesai, tanpa basa-basi Spageti dan Kerang Aglio-olio itu langsung meluncur melewati kerongkongan dan masuk ke bilik-bilik di dalam perut sana untuk dicerna. And it tastes good! My boyfriend loves it too!
Untuk resepnya, tidak jauh berbeda dengan resep aglio-olio saya sebelumnya. Tapi, pada hidangan ini, selain memakai kerang tentunya, saya coba masukkan timi kering. Entah terlalu sedikit atau apa, tapi saya tidak terlalu merasakan perbedaannya. Yang lainnya cukup standar, minyak zaitun, bawang putih, bawang bombai, cabai merah, peterseli, oregano, lada hitam, andalan saat membuat aglio-olio. Ada satu lagi tambahan di hidangan ini. Di atasnya saya taburkan bayam mentah! Yap, tidak dimasak. Hanya dibersihkan dan dicuci dengan air hangat. Rasanya? Delicioso! Bayamnya terasa renyak saat dikunyah. Ada sensasi "kresss" di tiap gigitan. Love it! Rasanya? Tidak jauh berbeda dengan bayam yang sudah dimasak, kok.Untuk kerangnya, sebelum dimasak, saya rendam dengan garam dan lemon. Sedikit usaha untuk menghilangkan rasa amisnya.
As for my beloved Satya Prapanca, I thank you for finishing up your meal, help me clean the dishes, and of course, for giving me such a big motivation to cook! I
Ciao!
Pekerjaan tampaknya tak pernah berakhir. Untuk melengkapi kelamnya hari Jumat ini, hujan hebat mengguyur Jakarta. Hujan hebat, apalagi artinya kalau bukan macet yang menanti saat perjalanan pulang. Meeeeeh -____-"
Hari ini pasti pulang malam. Hari ini pasti ga akan sempet masak untuk makan malam.
Besok dan Minggu saya sudah punya rencana seharian. Tampaknya, akhir pekan ini saya takkan menyentuh perkakas dapur saya. Sigh.
Oya, semalam saya memasak untuk makan malam, loh! Meski lelah dan sedikit flu, saya kumpulkan segenap sisa-sisa energi saya--tapi sepertinya energi saya tidak cukup untuk mengabadikan gambar masakan semalam. Begitu selesai, tanpa basa-basi Spageti dan Kerang Aglio-olio itu langsung meluncur melewati kerongkongan dan masuk ke bilik-bilik di dalam perut sana untuk dicerna. And it tastes good! My boyfriend loves it too!
Untuk resepnya, tidak jauh berbeda dengan resep aglio-olio saya sebelumnya. Tapi, pada hidangan ini, selain memakai kerang tentunya, saya coba masukkan timi kering. Entah terlalu sedikit atau apa, tapi saya tidak terlalu merasakan perbedaannya. Yang lainnya cukup standar, minyak zaitun, bawang putih, bawang bombai, cabai merah, peterseli, oregano, lada hitam, andalan saat membuat aglio-olio. Ada satu lagi tambahan di hidangan ini. Di atasnya saya taburkan bayam mentah! Yap, tidak dimasak. Hanya dibersihkan dan dicuci dengan air hangat. Rasanya? Delicioso! Bayamnya terasa renyak saat dikunyah. Ada sensasi "kresss" di tiap gigitan. Love it! Rasanya? Tidak jauh berbeda dengan bayam yang sudah dimasak, kok.Untuk kerangnya, sebelum dimasak, saya rendam dengan garam dan lemon. Sedikit usaha untuk menghilangkan rasa amisnya.
***
Pada akhirnya, memasak memang salah satu cara saya untuk relaksasi. Semacam pengalihan dari dunia rutinitas. Bagaimanapun, memasak adalah proses kreatif. Memasak juga bisa dibilang sebuah seni. Apa pun yang berbau kreatif dan seni, tentu saja merupakan pelarian yang paling tepat dari kepenatan hari kita. Apalagi kalau kita memasak untuk orang yang kita sayang. It motivates you to cook from the heart. Lalu saat melihat mereka menyantap habis masakan kita, bilang kalau mereka suka dan berterima kasih atas makanannya, wah, it's priceless moment, I tell you.As for my beloved Satya Prapanca, I thank you for finishing up your meal, help me clean the dishes, and of course, for giving me such a big motivation to cook! I
Ciao!
Subscribe to:
Posts (Atom)