Wednesday 18 January 2012

The one with serious post


First post in 2012. Kali ini aga serius, berita duka pula. Jadi, beberapa hari yang lalu, seorang teman saya baru saja meninggal. It’s funny when someone your age passed away. I couldn’t believe it at first. I mean, she was so young, energetic, ga ada yang nyangka dia akan pergi secepat itu. But then again, umur, jodoh, semuanya di tangan sang pencipta. Her death makes me realize how short was our time on this earth. Kita ga pernah tahu kapan akan dipanggil atau kapan orang-orang yang kita sayang akan pergi ninggalin kita. Bukannya dari dulu ga nyadar, hanya saja, kejadian ini bener-bener kayak tamparan di muka! 

Sebenernya saya tidak terlalu akrab dengan teman saya yang ini. Namun dulu, hamper 10 tahun lalu, dia adalah salah satu sahabat ketika saya memulai kuliah. Teman saya ini namanya Valia. Anaknya sangat riang, ceria, penuh semangat, dan yang pasti, ga pernah milih-milih temen. Semua orang ditemenin. Makanya, ketika dia meninggal kemarin, banyak yang sedih. Yang datang mengantarnya beragam rupa. Saat diberi tahu Valia kecelakaan motor di Bali, antara percaya ga percaya, dan saya selalu berpikir “Ah, dia kan anak yang kuat. It must’ve been nothing serious.” Lalu Sembilan hari setelah berita kecelakaan itu datanglah berita duka cita. Valia meninggal karena pendarahan otak. 

I was pretty shocked that day.  Ada semacam penyesalan yang terbersit. Kenapa saya ga bisa kenal dia lebih baik? Kenapa dulu kami tiba-tiba menjauh? Padahal, pas semester satu, kami bertiga – satu lagi adalah teman saya, Varadila – selalu ke mana-mana bareng, nyaris tak terpisahkan! Valia itu anak tunggal, jadi, dulu sempet juga ngerasain diculik nginep di rumahnya nemenin dia. But then, it all changed. Dia berubah, saya pun berubah. Kami tak lagi teman dekat, hanya teman satu kampus. Namun kepergiannya tetap membuat saya menangis.

Satu hal yang bisa saya petik dari kejadian ini adalah, manfaatkan waktu kita sebaik-baiknya. Selalu coba berbuat baik. Jalin silaturahmi dengan orang-orang yang kita sayangi. Selalu coba luangkan waktu buat mereka. Lakukan hal-hal yang ingin kita lakukan. Kejar mimpi, meski jauh, setidaknya kita sudah berusaha. Mungkin terdengar klise, tapi nyatanya begitu sulit dijalankan. Lebih baik menyesal atas hal-hal yang pernah kita lakukan, daripada menyesal karena tak pernah melakukan hal apa pun. 


Cheers!